Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Psikopatologis: Phobia

Paradigma Psikopatologi Model Psikoanalisis

Paradigma psikopatologi model psikoanalisis lebih menekankan pada konsep struktur kesadaran, perkembangan psikoseksual, dan defense mechanism. Menurut Freud (dalam Kaplan, Sadock, & Grebb (1994), mengemukakan hipotesis bahwa fungsi utama kecemasan adalah memberi tanda kepada ego bahwa dorongan terlarang yang berasal dari ketidaksadaran akan muncul ke kesadaran. Kecemasan yang dimunculkan oleh konflik-konflik yang direpres tersebut akan dialihkan atau dipindahkan pada obyek atau situasi yang memiliki hubungan simbolik dari sumber kecemasan yang sebenarnya ia miliki.  Kecemasan ini jika tidak segera ditangani dapat berkembang, salah satunya menjadi sebuah fobia.

Fobia merupakan sebuah reaksi defense mechanism untuk melawan kecemasan-kecemasan sebagai akibat yang ditimbulkan oleh dorongan yang berpusat di id yang kemudian impuls-impuls dorongan atau energi tersebut ditekan (Davison & Neale, 2001). Gangguan fobia adalah rasa takut yang persisten terhadap objek atau situasi yang tidak sebanding dengan ancamannya. Orang dengan gangguan fobia tidak kehilangan kontak dengan realitas, mereka biasanya tahu bahwa ketakutan mereka itu berlebihan dan tidak pada tempatnya (Nevid, dkk, 2005). Orang dengan phobia mengalami ketakutan untuk hal-hal yang biasa yang untuk orang lain sudah tidak difikirkan lagi, seperti naik elevator atau naik mobil di jalan raya. Fobia seca umum terdiri dari tiga tipe, yaitu fobia spesifik, fobia sosial dan agoraphobia (Nevid, dkk, 2005).

  • Fobia spesifik adalah ketakutan yang beralasan dan disebabkan oleh kehadiran atau antisipasi suatu objek atau situasi spesifik (Nevid, dkk 2005).
  • Fobia sosial adalah ketakutan menetap dan tidak rasional yang umumnya berkaitan dengan keberadaan orang lain. Individu yang menderita fobia sosial biasanya mencoba menghindari situasi yang membuatnya mungkin dinilai dan menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau berperilaku secara memalukan (Nevid, dkk, 2005).
  • Agoraphobia berasal dari bahasa Yunani yang berarti takut kepada pasar, yang sugestif untuk ketakutan berada ditempat-tempat terbuka dan ramai (Nevid, dkk, 2005). Agoraphobia melibatkan ketakutan terhadap tempat tempat atau situasi yang memberi kesulitan atau membuat malu seseorang untuk kabur dari situ bila terjadi simptom-simptom panik atau serangan panik yang parah atau ketakutan kepada situasi dimana bantuan tidak bisa didapatkan bila problem terjadi. Agoraphobia dapat terjadi bersamaan atau tidak bersamaan dengan gangguan panik yang menyertai.

STUDI KASUS

Mengenal Fobia Sosial, Gangguan Mental yang Diidap Sulli f(x)

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan personel girlband f(x) Sulli meninggal dunia pada usia 25 tahun, Senin (14/10). Sulli ditemukan tak bernyawa di kediamannya di Sujeong-gu, Seongnam, Provinsi Gyeonggi.

Kepolisian masih mengusut penyebab kematian Sulli. Sebelum meninggal dunia Sulli diketahui memiliki gangguan mental berupa fobia sosial dan serangan panik. Dia mengungkapkan hal itu dalam reality show Jinro Store.

Fobia sosial yang diderita Sulli dikenal juga dengan istilah medis gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder). National Institute of Mental Health (NIMH) mengartikan fobia sosial sebagai kondisi kesehatan mental yang membuat seseorang takut karena merasa terus-menerus diawasi oleh orang lain secara intens.

Orang dengan fobia sosial merasa mereka takut akan dihina, dihakimi, dan ditolak. Gangguan ini mengakibatkan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari orang dengan fobia sosial terganggu.

Saking takutnya, mereka sulit berteman atau bahkan berkomunikasi dengan orang lain. Ketakutan ini sulit dikendalikan.

Seseorang dengan fobia sosial biasanya merasakan gejala kecemasan atau ketakutan dalam situasi sosial tertentu atau bahkan pada semua situasi sosial. Misalnya, saat bertemu orang baru, berkencan, wawancara kerja, atau menjawab pertanyaan di kelas. Kegiatan sehari-hari seperti makan dan minum di depan orang lain atau pergi ke toilet juga bisa memicu timbulnya kecemasan.

Selain ketakutan, gejala fisik juga kerap muncul pada orang dengan fobia sosial. Seperti berkeringat, gemetar, detak jantung semakin cepat, mual, dan pusing.

Dikutip dari NIMH, tak ada yang tahu secara pasti penyebab dari fobia sosial. Namun, studi menunjukkan gangguan kecemasan sosial ini biasanya muncul pada orang yang masih muda dan sangat pemalu. Prevalensi fobia sosial di Amerika Serikat mencapai tujuh persen.

Pada kasus di atas dapat diketahui bahwa suli sedang mengalami gangguan kecemasan yang mengakibatkan fobia sosial. Hal ini bisa dialami suli karena ia merupakan seorang tokoh publik yang mungkin membuatnya menjadi tidak nyaman ketika kehidupanya selalu diekspos dan akhirnya merasa takut untuk dihakimi, ditolak, dan dihina. Rasa takut tersebut memicu defense mechanism yang digunakan berlebihan membuat suli harus merepresikan terus menerus rasa takut tersebut ke alam ketidaksadaranya.

Referensi:

Samudra, M.A. (2016). “Pendekatan Konseling pada Klien “H” yang Mengalami Fobia Sosial”. Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Bimbingan Penyuluhan Islam, UIN Raden Fatah, Palembang.

Andri & P. Yenny D. (2007). Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik dan Berbagai Mekanisme Pertahanan terhadap Kecemasan. Maj. Ked. Indon,Vol: 57 No (7).

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191014171909-255-439397/mengenal-fobia-sosial-gangguan-mental-yang-diidap-sulli-f-x-

Gambar:

https://res.cloudinary.com/dk0z4ums3/image/upload/v1538709222/attached_image/dengan-tes-psikopat-faktor-faktor-ini-akan-terungkap.jpg

Post a Comment for "Mengenal Psikopatologis: Phobia"